School Info
Friday, 11 Oct 2024
  • Ahlan Wa Sahlan di Web Ponpes As-Syifa Sagalaherang || Info PMB Ponpes Assyifa Sagalaherang KLIK DISINI
  • Ahlan Wa Sahlan di Web Ponpes As-Syifa Sagalaherang || Info PMB Ponpes Assyifa Sagalaherang KLIK DISINI
24 October 2022

Peringatan Hari Santri Nasional di Ponpes As-Syifa Sagalaherang

Mon, 24 October 2022 Read 256x Blogs

Sagalaherang – Hari Santri momentum untuk mengingat dan mengenang jasa para santri yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia. KH Hasyim Asyari Adalah orang yang telah merumuskan revolosi jihad, Resolusi Jihad merupakan seruan ulama yang mewajibkan umat Muslim Indonesia untuk membela serta mempertahankan Indonesia dari penjajah.Hal ini yang menglatar belakangi terjadinya Hari Santri, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri melalui Keppres RI nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Negara menganugrahkan Hari Santri karena jasa para santri terdahulu,mereka ikut berjuang, mempertaruhkan nyawa, harta, dan semua yang dimiliki demi kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat bahwa pada 21 Oktober 1945, ulama-ulama dari Jawa dan Madura berkumpul di Bubutan, Surabaya, untuk bermusyawarah. Rapat ini merupakan respons yang progresif dan cepat para ulama NU atas adanya upaya kembalinya Belanda yang diboncengi Sekutu.

 

Hari santri hadir untuk mengingatkan kita bahwa kita sebagai santri harus bangga dengan identitas kita sebagai seorang santri mengingat bahwa perjuangan para santri terdahulu yang rela berkorban, tanah air ini menjadi saksi bisu perjuangan kita para santri.

 

 

APA KATA MEREKA?



Q : “apa pendapatmu tentang Hari Santri?”
Pesarta :”menurut saya Hari Santri itu, hari yang mengingatkan saya tentang perjuangan para santri menjaga tanah air Indonesia”
Q : “ siapa yang telah menyelenggarakan acara Hari Santri di Pondok Pesantren As-Syifa Sagalaherang
Panitia : “Kami semua [Para Ustad dan Para Santri) yang telah berinisiatif menyelenggarakan hari santri di Pondok Pesantren As-Syifa Sagalaherang terutama dari Santri BES yang telah menyukseskan acara Hari Santri di Pondok As-Syifa Sagalaherang.”
Q : “Dimana diselenggarakannya acara Hari Santri”
Peserta : “Untuk pembukaan atau upacara itu di lapangan sekolah,untuk lomba ada yang di masjid dan di sekolah,untuk penutupan sih…kayaknya di asrama”
Q : “Mengapa kita harus mengingat jasa jasa para pahlawan terutama para santri?”
Peserta : “Karena jikalau para santri saat itu tidak melawan penjajah bisa jadi kita masih dijajah oleh bangsa luar”
Q : “Kapan kita memperingati Hari Santri Nasional?”
Peserta : “Hari Sabtu tanggal 22 Oktober 2022”

Q : Bagaimana cara kita memperingati hari santri di Pondok Pesantren As-syifa Sagalaherang?

Panitia : Dengan mengadakan lomba lomba  yang mengingatkan kita akan perjuangan santri terdahulu yang membangitkan rasa antusias memperingati hari santri seperti pidato, puisi, LCC, kaligrafi kontemporer, rangking satu

 

CERPEN SANTRI

 

22 oktober 2022… tak terasa sudah berpuluh puluh tahun sejak peristiwa itu… peristiwa dimana para kaum bersarung dan berpeci berjuang menegakan sang saka merah putih, mereka berjuang melawan para penjajah…

 

Ponpes As Syifa Sagalaherang merupakan Lembaga Pendidikan Islam yang cukup ternama di Daerah Subang, walaupun termasuk lembaga termuda dibandingkan dengan Ponpes lainnya.

Di sinilah aku memulai hari-hariku untuk mendalami ilmu agama, bahkan banyak sekali nostalgia yang aku alami.

Akan tetapi, aku membutuhkan waktu untuk adaptasi dalam lingkungan pesantren yang sangat ketat pendidikannya.

Bahkan dalam urusan waktu, diatur sedemikian rapi sehingga pertama kali aku di pesantren sedikit kalang kabut untuk beradabtasi dengan lingkungan pesantren.

Mulai waktu tidur sampai waktu bangunnya, padahal selama aku di desa orang tuaku tidak pernah usil terhadap waktu tidurku. Biasanya aku bangun jam tujuh pagi atau lebih.

Udara begitu dingin sehingga tak dapat kuhindari rasa dinginnya. Terdengar begitu sayu dalam telinggaku suara para senior membangunkan para calon santri baru yang masih tertidur pulas.

Perlahan aku melihat jam di tangan ku dengan sedikit mata mengantuk, waktu telah menunjukkan pukul 03:40 dini hari.

“Ayo semuanya bangun…..?” teriak salah satu dari santri senior.

“Kalau tidak ada yang bangun akan mendapatkan hukuman yang sangat berat…” teriak yang lainnya, sedangkan aku masih berat untuk bangun.

Tapi akhirnya aku paksakan untuk bangun walaupun kulitku begitu dingin tersengat angin pagi.

Tak lama kemudian, aku dan rekan-rekan yang lainnya para calon santri baru telah berkumpul di depan kamar penampungan sementara.

“Sekarang kalian siap-siap pakai baju muslim dan sarung jangan lupa peci….?” kata salah satu ketua Dauroh Ta’rifiyah yang perawakkannya sedikit seram.

“Setelah ini kalian pergi berwudhu untuk shalat tahajud berjam’ah di masjid…..”. tambahnya kemudian. Sedangkan kami telah bubar dan sudah pada sIbuk dengan diri masing-masing untuk mempersiapkan diri.

“Hai boleh kenalan teu…..?” sapa salah satu dari rekan calon santri baru, sehingga sedikit membuat aku kaget.

“Emzz boleh…..,”. tanggapku singkat.

“Nama aku Azmi….!” katanya sambil menjulur tangan kanannya seraya mengajak salaman.

“Nama aku Yasha…!” sambungku kemudian.

“O, ya kayaknya kamu ini orang sunda, ya..?” tanyanya kemudian seraya menoleh ke arahku.

“Aku bukan orang Sunda.!” Jawabku singkat.

Tapi tampangnya kamu ini persis orang sunda lo..” komentarnya sedikit penasaran.

“Iya emang nenek moyangku masih keturunan Sunda asli….”. jelasku. Sedangkan Azmi hanya anggukkan kepala seakan-akan mengerti dengan penjelasanku.

Perlahan aku melirik jam tanganku yang baru dibelikan oleh Bapakku. Waktu telah menunjukkan pukul 04:00 wib.

Suasana pondok begitu ramai dipenuhi santri yang pada mondar-mandir untuk menuju ke masjid guna melaksanakan shalat tahajud secara berjam’ah.

Sesaat kemudian aku dan rekan-rekan calon santri baru sudah berada dalam masjid dengan tertib.

Shalat pun dilaksanakan dengan khitmat dan tenang, sehingga dalam hidupku baru kali ini aku melaksanakan shalat sunnah tahajud.

Padahal selama ini aku tidak pernah melaksanakan yang namanya ibadah shalat baik itu yang wajib maupun yang sunnah.

Aku sedikit canggung melaksanakannya. Jangankan yang sunnah, yang wajib aja aku kurang paham, mulai dari bacaannya maupun dari gerak-geraknya. Shalat yang aku pahami hanya shalat Magrib saja. Itu pun masih kasak-kusuk.

Tapi, seiras denganku, semua calon santri begitu khusuk melasksanakan shalat walaupun dengan terpaksa.

Berbagai macam mimik wajah para santri terlihat, mulai dari wajah ngantuk, malas, sampai wajah beler baru bangun tidur.

 

Penulis : Tim EKSKUL JURNALISTIK

 

This article have

0 Comment

Leave a Comment

 

Navigasi

Info Sekolah

MTs-MA As-Syifa Sagalaherang

NPSN 20404xxx
Jl Tenggeragung RT 004/006 Ds Sagalaherang Kidul, Kab. Subang Jawa Barat
PHONE +6281313222218
EMAIL admin@assyifasagalaherang.ponpes
WHATSAPP 6281313222218